Wednesday, 10 June 2009

0 comments

Idih Kok Nggak Malu…!!!


Katakan Pada Diri Sendiri, Aku Malu..!!
Sejak kecil sampai sekarang ini berbagai macam ilmu pengetahuan umum telah kita kuasai. Dari bahasa Inggris meskipun pasif misalnya, matematika, biologi, pelajaran bahasa Indonesia dll.
Bahkan terknologi masa kinipun hampir semua generasi muda, generasi tuapun mengetahuinya. Dari computer misalnya , laptop, surfing di internet dll
Terkadang kita malu mengatakan "tidak tahu" jika seseorang bertanya,
“ Kamu tahu nggak cara pake adobe photoshop, corel draw, adobe premiere,? Meskipun kenyataanya tidak bisa.
Mana ada sekarang orang yang tidak tahu surfing di Internet, anak-anak SD aja dah kenal betul cara kerja computer bahkan mengenal dengan baik hardware nya.
“Kamu bisa bahasa Inggris nggak?" Bisa,..walaupun bahasa inggrisnya blepotan, dan malu ketika bilang nggak bisa!
“Kamu ada FB nggak?," Ada tuh..meskipun FB saja nggak tahu singkatan dari apa, tetap saja bilang tahu karena malu kalau bilang nggak ada.

Kenapa Kita Tidak Malu!!

Cuman amat disayangkan sekali, kenapa kita tidak tahu malu kalau bertanya seputar pengetahuan Islam standar?
“Gimana sih cara wudhu yang baik itu? Shalat yang benar itu kayak apa?? Tayamum tuh apa? " Ehh…mau tanya kalau terkena najis itu gimana cara ngebersihinya??" Dan pertanyaan lainnya.
Apa tidak malu bertanya seperti itu?? Padahal itu wajib diketahui setiap muslim! Yang layak kita ketahui?
Ibaratnya seperti menanyakan berapa sih 2 + 2 itu? Jika kita masih bertanya seputar pengetahuan Islam standar.
Tapi kalau kita bertanya tentang gimana cara buka Internet, pasti kita malu jika bilang tidak bisa. Dipastikan pula kita ngotrak-ngatrik computer meskipun akhirnya jebol! Dari pada dijulukin Gaptek!
Ada seseorang yang bertanya di Facebook tentang wudhu, coba anda pikir? Padahal masuk ke FB itu pastilah harus masuk dulu ke Internet, tapi kenapa dia tidak berusaha mencari tahu apa yang ditanyakan dengan nge-browse Internet?? Malah bertanya yang sebenarnya bisa mencari tahu?? Dan pasti ia bisa mencarinya!
“Ini aneh nggak? Ini lucu nggak? ini mengemaskan nggak? Ini memalukan nggak? Atau ini mengerikan??" What a shame bro/sis…!!!
Sudah parahkah kita ? Kenapa tidak ada usaha mencari tahu dengan membuka internet? Mencari tahu dengan mendatangi toko-toko buku? Mendatangi masjid bertanya ke ustadz, mencari majelis taklim dll?

Kenapa Susah Amat Sih!!

Kenapa susah sekali mencari tahu tentang pengetahuan Islam standar yang merupakan pakaian kita sehari-hari? Merupakan bagian dari hidup kita yang tidak terpisahkan! Pengetahuan yang akan mengenalkan kita pada apa arti hidup? Kemana arah kita berjalan? Kemana tujuan dari sandiwara dunia ini? Pengetahuan yang akan memuluskan perjalanan kita sampai akhirat kelak?
Kita malu disebut Gaptek (gagap teknologi), walaupun tidak ada yang akan mentertawakan kita! Tapi kalau kita GAPIS, gagap Islam, tidak tahu sama sekali keilmuan Islam standar,kita tidak malu!!
Apa kita pikir Allah tidak akan mengutuk kita??
Ayo teman sekarang saatnya kita malu bertanya tentang Islam, katakan pada diri kita,
“ Yes. I Can.” Saya bisa! Saya bisa cari tahu, saya harus tahu!. Saya malu kalau tidak tahu! Saya akan buka Internet untuk memcari tahu apa yang menjadi pertanyaan saya. Kalau belum puas saya akan ke toko buku. Uang untuk nonton, minum kopi di Starbuck saya sisihkan dulu untuk beli buku. Uang untuk ganti HP saya pakai dulu untuk membeli buku. Kalaupun belum puas saya akan datangi Masjid dekat rumah atau dimanapun juga, saya akan bertanya langsung pada ustadz face to face.
Ayo malulah pada diri kita jika bertanya ilmu standar ke-Islaman, malu saya kalau nggak tahu!, malu saya ini!, saya laki-laki malu bertanya seperti ini!, gimana kalau saya nanti jadi suami?, punya istri? punya anak? tapi nggak tahu apa-apa! Disimpan di mana muka saya nanti? Malu saya nanti ketika tua nggak tahu apa-apa! Malu saya jadi mertua, malu saya jadi istri kalau nggak tahu apa-apa dan bagaimana nanti saya mendidik anak?

“ Afwan (maaf) ustadz! Kan di Qur’an ada ayat yang mengatakan begini:

"Maka bertanyalah kepada ahludz dzikir (ahli ilmu/ulama) jika kamu tidak mengetahui." (QS. An-Nahl: 43)

Memang benar, tapi pernah antum (kamu/anda) dengar sebuah hadist yang menyebutkan:

……….Karena sesungguhnya yang menghancurkan orang-orang yang sebelum kalian adalah karena banyaknya pertanyaan (yang tidak perlu) …. (HR. Bukhari Muslim)

Paduan ayat Al-Qur’an dan hadist ini menunjukan, adanya kaharusan bertanya tentang permasalahan yang berbobot, misalnya kesulitannya tentang maksud satu kajian Islam dan dia sudah mencari tapi belum juga mendapat jawaban dll. Disisi lain banyak bertanya juga akan menghancurkan seseorang. Artinya ketika pertanyaan itu mudah, bisa dicari sendiri dengan belajar, tidak sulit kalau dicari dll,
Dimungkinkan akan menghacurkan kita sendiri jika pertanyaan itu bisa dicari dan dia tahu pasti bahwa ia bisa mencarinya. Jika tidak, pasti akal dan hatinya sudah tidak mau mencari jawaban yang menjadi kewajiban bagi dirinya sendiri. Kalau seudah begitu apa yang akan terjadi kelak? Akal dan hatinya sudah tidak mau merangsang raganya untuk berbuat baik, sudah tidak tahu apa itu bahagia atau sedih?? Naudzubillah min dzalika
Kesimpulan nya begini, ada anak kelas 1 SMP sedang belajar matematika, terus si guru bilang, “Ayo siapa yang mau bertanya?” tiba-tiba anak itu bertanya, “Pak, kalau 10 + 2 itu berapa sih? Nah inilah kesimpulan diatas. Boleh saja si guru menjawabnya, namun apakah pantas si anak bertanya pelajaran kelas 1 SD, sedangkan dia sudah duduk si bangku SMP!Apa perlu gurunya menjawab? atau memang si murid nggak tahu malu?Iyah kalau teman-teman lainnya sekedar tertawa karena lucu, kalau tertawa itu setan bagaimana? pastilah kita akan menjadi sahabat karib setan.
Jadi kalau hendak bertanya, carilah dulu semampunya!
Jangan bilang sudah cari kemana-mana kalau hanya duduk di rumah, tidak ke toko buku, nggak ke masjid untuk cari tahu, nggak buka internet, nggak ke majelis taklim dll.
Kalau ternyata belum memperoleh jawaban yang memuaskan setelah proses diatas maka anda layak bertanya…..!!
“Aduh nggak ada uang beli buku? Ayo berapa anda bayar untuk blackberry anda? Berapa harga HP anda? Berapa sebulan anda menghabiskan untuk belanja?
“Aduh Ustadz, maaf yah, kayaknya saya belum dapat hidayah deh..!!
“Apa dipikir hidayah itu akan datang mengetuk ke rumah-rumah? Kenapa tidak mencari dimana hidayah itu?
“ Anda kalau mau melamar pekerjaan pake CV (curiculum vitae) kan? Iyah..!!
“Kira-kira kalau anda mau melamar ke surga pake CV nggak?? Pake donk..nah apa kira-kira yang akan anda isi nanti? Kalau semuanya nihil….!!!!

Come On Guys….!!
Ayo teman, tidak ada kata terlambat untuk belajar, tidak ada kata susah untuk mencari!
Kita bisa buat FB, kenapa kita tidak tahu fikih! Kita sering baca Harry Potter, kenapatidak bisa baca buku hadist! Kita sering baca Koran/majalah harian, kenapa nggak bisa baca terjemah Qur’an harian juga? Berjam-jam duduk di Café, kenapa nggak bisa duduk di Masjid? Kita jalan-jalan di mall untuk window shopping, kenapa nggak bisa berjalan ke majelis2 taklim? Kita sering week end-nan, kenapa nggak bisa ke toko buku mencari buku Islam?

Ternyata bahagia, ketenangan batin ada dalam diri kita sendiri. Dia tidak jauh
Dari pelajaran kecil ini, yang sudah terlupakan oleh kita.
Masya Allah..dari pengetahuan Islam yang sederhana ini ternyata adalah gerbang kebahagiaan, pintu ketenangan batin, celah menuju arti hidup.

Rasulullah SAW berdoa: "Ya Allah, manfaatkanlah untuk diriku apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, ajarilah aku dengan apa yang
bermanfaat bagiku, dan limpahkanlah rizqi ilmu yang
bermanfaat bagiku." (HR. Nasai & Hakim).

Ayo teman, ini untuk kita bukan untuk orang lain, jadikan peringatan bagi kita bukan untuk orang maka hindarkan Ghibah (lihat tulisan sebelumnya)
Suggest Al-Qur’an Pelitaku, agar menjadi pelita di Facebook

No comments: