Limbah organik yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan
dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Limbah organik basah
Sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi. Contohnya; kulit buah dan kulit sayuran atau daun-daunan. Limbah organik basah yang dapat dijadikan karya kerajinan adalah; kulit jagung, kulit bawang, kulit buah/biji-bijian, jerami dan sebagainya. Pengolahan limbah organik basah dapat dilakukan dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari langsung hingga kadar air dalam bahan limbah organik habis.
Bahan yang sudah kering merupakan bahan baku yang nantinya
dapat dibuat berbagai macam produk kerajinan. Proses bahan baku menjadi bahan
yang siap pakai ditentukan oleh pengrajin, apakah akan dicelup warna atau diberi
pengawet agar kuat dan tahan lama, semua dipengaruhi oleh tujuan si pembuat
Sampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah.Contohnya; kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, serbuk gergaji, dan sebagainya. Hampir semua limbah organik kering dapat diolah kembali sebagai karya kerajinan, karena sifatnya yang kuat dan tahan lama.
Pengolahan limbah organik kering tidak perlu banyak persiapan, karena sifatnya yang kering jenis limbah ini dapat langsung digunakan. Namun yang perlu diantisipasi adalah jika bahan limbah organik kering ini terkena air, maka yang dapat dilakukan adalah dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari langsung atau alat pengering lain hingga kadar air dalam bahan limbah organik kembali seperti kondisi semula.
Bahan limbah organik kering
merupakan bahan baku yang nantinya dapat dibuat berbagai macam produk
kerajinan. Sama halnya dengan bahan organik basah, proses bahan baku menjadi
bahan yang siap pakai ditentukan oleh pengrajin, apakah akan dicelup warna atau
diberi pelapis agar kuat dan tahan lama, dan semuanya juga dipengaruhi oleh
tujuan pembuat karya
B. Prinsip Pengolahan Limbah Organik
Pengolahan limbah organik memerlukan pengetahuan yang memadai, agar dalam pemanfaatannya tidak menghasilkan limbah baru yang justru semakin menambah permasalahan dalam kehidupan. Paling tidak limbah hasil daur ulang ini dapat dikelola dengan efisien dan efektif agar sampah yang dihasilkan dari proses pemanfaatan ini dapat diminimalisir. Berikut ini adalah prinsipprinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.
Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 3R, yaitu:
1. Mengurangi (Reduce) Meminimalisir barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
2. Menggunakan kembali (Reuse)
Pilihlah barang-barang yang bisa dipakai
kembali. Hindari pemakaian barang-barang
yang sekali pakai, lalu buang.
3. Mendaur ulang (Recycle)
Barang-barang yang sudah tidak berguna
didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa
didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak
industri kecil dan industri rumah tangga yang
memanfaatkan sampah menjadi barang lain
contohnya kerajinan.
Upaya melaksanakan mendaur ulang limbah
(Recycle) menjadi karya kerajinan tangan, berarti
sudah dapat mengatasi masalah lingkungan yang
mengganggu kehidupan. Selain itu dapat pula
dimanfaatkan sebagai wadah penyaluran hobi
keterampilan, kreatifitas, dan menumbuhkan jiwa
wirausaha