Storyboard media interaktif dapat digunakan dalam antarmuka grafik pengguna untuk rancangan rencana desain sebuah website atau proyek interaktif sebagaimana alat visual untuk perencanaan isi.
Seorang pembuat Storyboard harus mampu menceritakan sebuah cerita yang bagus. Untuk mencapainya, mereka harus mengetahui berbagai film, dengan pengertian tampilan yang bagus, komposisi, gambaran berurut dan editing. Mereka harus mampu untuk bekerja secara sendiri atau dalam sebuah bagian tiam. Mereka harus mampu menerima arahan dan juga bersiap membuat perubahan terhadap hasil kerja mereka.
- Media interaktif online adalah media interaktif yang cara penyampaiannya melalui jalur/kawat/saluran/jaringan. Contohnya situs Web, Yahoo Messengers, dan lain sebagainya. Jenis media ini termasuk media lini atas, yang komunitas sasarannya luas, dan mencakup masyarakat luas.
- Media interaktif offline adalah media interaktif yang cara penyampainnya tidak melalui jalur/kawat/saluran/ jaringan. Contohnya CD interaktif : Company Profile, Media Pembelajaran. Media ini termasuk media lini bawah karena sasarannya, tidak terlalu luas dan hanya mencakup masyarakat pada daerah tertentu saja.
- Memperjelas Flow Chart
- Pedoman bagi Animator, Programmer & Narrator
- Dokumen Tertulis
- Bahan Pembuatan Manual Book
- Bentuk-bentuk gambar yang disiapkan disertai dengan penjelasan-penjelasan atau narasi.
- Penulisan storyboard ini sebaiknya diisi unsur visual terlebih dahulu.
- Struktur kalimat sederhana, hindari kalimat-kalimat yang panjang dan berbelit.
- Bahasa yang digunakan adalah bahasa lisan bukan bahasa tulisan (terutama yang harus dibacakan oleh narrator)
- Narasi biasanya disusun kemudian untuk melengkapi hal-hal yang sulit diungkapkan dalam bentuk visual.
- Simbol dalam bentuk yang sederhana, jelas maknanya serta sudah diketahui oleh siswa.
- Gambar dalam bentuk yang menarik, warna kontras (kecuali untuk background) komposisi yang tepat dan sederhana, mudah dibaca dan dipahami.
- NO Berisi Nomor frame (satu tampilan di layar monitor)
- KETERANGAN Berisi Keterangan keterangan yang menunjukan posisi frame cotoh misalnya seperti : menu, sub menu, uraian menu, dll
- VISUAL Berisi semua unsur yang divisualkan meliputi teks, animasi, video, gambar, dll
- AUDIO Berisi semua unsur yang audio, meliputi narasi, musik, sound effect, dll
SELAMAT DATANG
LOGIN
DAFTAR
MY ACCOUNT
KLIK LOGIN MAKA CALON MEMBER MASUK KE LAMAN PENDAFTARAN
NAMA BADAN USAHA: JENIS BADAN USAHA:ALAMAT :KODE POS :
UPLOAD BERKAS
SIMPAN
DATA IJIN USAHA
DATA PENGURUS
DATA KEKAYAAN
SELANJUTNYA SISTEM MENGARAHKAN CALON MEMBER LOGIN DENGAN
NO. PENDAFTARAN
PASSWORD
LOGIN
SETELAH KLIK LOGIN CALON MEMBER MENDAPATKAN MENDAFTARAN YANG
CEK KEABSAHAN KTA
TRACKING KTA
SETELAH MENDAFTAR MAKA CALON MEMBER AKAN MELIHAT
INFORMASISEPUTAR KADIN
CETAK KARTU TANDA ANGGOTA
ANGGOTA LUAR BIASA
ANGGOTA BIASA
SETELAH DATA DIVERIFIKASI DAN KTA SUDAH DIDAPAT , MAKA USER
PENGUMUMAN SKKP
NAMA ANGGOTA
DAFTAR ULANG
Tips dan Strategi Menyusun Storyboard
Mengingat pentingnya
storyboard dalam pengembangan konten eLearning, berikut ini strategi yang dapat
membantu Anda dalam melakukan desain storyboard.
1. Gambar-gambar yang akan digunakan sebaiknya
konsisten dan jelas sesuai dengan desain antarmuka sebelum proses pembuatan
desain storyboard dimulai.
2. Kombinasi dari berbagai metode desain
instruksional dapat digunakan untuk memberikan informasi, seperti audio,
ilustrasi gambar dan studi kasus.
3. Pembuatan konten eLearning yang menyertakan
interaktivitas, sebaiknya disetujui terlebih dahulu, untuk menghindari
ketidaksesuaian dengan pengguna.
4. Jangan lupa sertakan quiz atau evaluasi jenis
lainnya
1. Hal-hal yang menyulitkan pengguna seperti
melebih-lebihkan informasi harus diperhatikan agar tidak dilakukan oleh SME.
1. Sebelum mengembangkan storyboard, buatlah
rencana awal untuk menyusun format, urutan, dan penyajian konten tertentu. Rencana
tersebut dapat meliputi tujuan pembelajaran dan membagi mata kuliah menjadi
beberapa modul, serta menyiapkan alur untuk memvisualisasikan interaksi atau
skenario yang kompleks.
Setelah Anda telah mempersiapkan hal-hal tersebut, berikut ini 8
langkah mudah dalam menyusun storyboard untuk eLearning:
1. Menetapkan tujuan mata kuliah. Anda dapat
berdiskusi bersama dengan klien untuk merumuskan hasil akhir yang akan dicapai
oleh pengguna.
2. Mengumpulkan materi. Anda dapat bekerjasama
dengan SME untuk melakukan analisis kebutuhan, identifikasi pengetahuan yang
harus dimiliki oleh pengguna, dan identifikasi kesulitan-kesulitan yang mungkin
akan dihadapi.
3. Menetapkan learning objective yang akan
menjadi panduan selama proses pengembangan multimedia untuk konten eLearning.
4. Membuat kriteria
asesmen. Setiap learning objective harus sejalan dengan level dari Taksonomi Bloom. Dengan demikian, akan membantu Anda
dalam memeriksa pengetahuan yang akan dicapai atau skenario untuk menilai
pebelajar.
5. Gunakan template storyboard yang sudah ada,
lebih baik jika template tersebut gratis.
6. Pilih model atau
metode desain tertentu yang dapat menyampaikan konten eLearning Anda secara
efektif dan mudah dipahami oleh pebelajar. Ada beberapa model yang dapat Anda
gunakan: ADDIE, Knirk and Gustafson, SAM, The Action Mapping Process, Gagne’s 9
Principles, CCAF, dan lain-lain.
7. Pilih element desain yang akan digunakan
seperti gambar-gambar, video, interaktif, dan kuis-kuis.
8. Pilih authoring tools yang sesuai dengan
kemampuan Anda. Authoring tools merupakan alat yang digunakan untuk
mengembangkan multimedia khususnya konten eLearning. Alat yang dapat Anda
gunakan seperti: Articulate storyline, Articulate Studio ‘13, Lectora, Adobe
Captivate, Moodle, Claro, Udutu, dan lain-lain.